Poster 'Takut' rilisan Indonesia (2008) | |
Produser | Brian Yuzna San Fu Maltha |
Distributor | Komodo Films |
Durasi | 91 menit |
Negara | Indonesia |
Film Takut lahir dari asuhan Komodo Films, dan merupakan sebuah kompilasi film horor pendek dari tujuh sutradara yang menghasilkan enam segmen film dalam satu antologi. Film pendek tersebut disutradarai secara berurutan oleh Rako Prijanto, Riri Riza, Ray Nayoan, Robby Ertanto, Raditya Sidharta, dan The Mo Brothers (Kimo Stamboel & Timothy Tjahjanto). Takut mulai diputar premier di lingkup internasional di International Film Festival Rotterdam 2009. [3]
Daftar isi |
Segmen film
Show Unit
- Sutradara: Rako Prijanto
- Produser: Wahyu Indra (Kumpul Produksi)
- Penulis: Rako Prijanto
- Pemeran: Marcella Zalianty, Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Putri Sukardi, Dendy Subangil, Sapto Soetarjo, Sissy Warras
- Musik: Aghi Narottama Gumay, Bemby Gusti
- Penyunting: Yusep 'Petjoey' Permana
Plot
Bayu (Lukman Sardi) dan Dinna (Marcella Zalianty) adalah pasangan yang bulan depan akan menikah dan saat ini tinggal di sebuah kompleks perumahan mewah. Dinna dahulu bercerai dengan suaminya Andre (Donny Alamsyah) dimana dari pernikahan itu berbuahlah seorang putri bernama Shira. Dalam pesta di rumah tetangganya, Bayu melihat lampu rumahnya menyala dan menyangka rumahnya dimasuki oleh perampok. Bayu pun masuk dengan menggenggam pisau dan berusaha mencari perampok, namun malah menusuk Shira yang ternyata hanya ingin mengagetkan Bayu saja. Berkeringat dingin karena membunuh Shira yang tidak bersalah, dalam ketakutannya Bayu memasukkan mayat Shira ke dalam bagasi mobilnya. Saat itu, Andre yang ingin menjemput Shira, berusaha masuk ke dalam rumah tapi terus dihalangi Bayu. Bayupun terpaksa membunuh Andre yang kebetulan melihat isi bagasi mobilnya. Bayu berniat memasukkan mayat Andre ke dalam bagasi mobilnya, namun saat membuka bagasi, ia kaget melihat mayat Shira sudah tidak ada. Karena bingung, Bayu cemas dan hanya bisa membuang mayat Andre saja.
Keesokan paginya, seorang penelpon misterius menghubungi Bayu dan berkata kepada Bayu apabila ingin tahu dimana mayat Shira, Bayu harus mengikuti instruksinya. Kehilangan Shira ditutupi oleh Bayu sebagai sebuah penculikan. Bayu pun memasukkan uang tebusan ke dalam tempat sampah di taman kompleks perumahan, namun segera kembali ke rumah, mengetahui lokasi mayat Shira berada di rumahnya sendiri. Dinna yang duduk di sofa rumahnya melihat tetesan darah dari plafonnya. Dia menyenggol plafon itu dengan sapu dan bersamaan dengan itu Bayu yang datang, melihat mayat Shira yang telah busuk terjatuh dari plafon secara mengerikan. Sang penelepon misterius tersebut tetap tidak diketahui identitasnya.
Titisan Naya
- Sutradara: Riri Riza
- Produser: Riri Riza, Mira Lesmana (Miles Films), Toto Prasetyanto
- Penulis: Riri Riza
- Pemeran: Dinna Olivia, Junior Liem, Dewi Irawan
- Musik: Thoersi Argeswara , Satrio Budiono
- Penyunting: Dewi S. Alibasah
Plot
Naya (Dinna Olivia) adalah seorang gadis berpola pikir metropolitan dan modern. Namun ia dilahirkan di keluarga Jawa yang adat-adatnya masih dipertahankan. Malam itu Naya harus menginap di tempat keluarga jauhnya yang sedang mengadakan sebuah upacara cuci keris keramat adat kejawen bersama seluruh anggota keluarga besar. Bukannya mengikuti, ia malah merayu sepupunya Leo (Junior Liem) di kamar atas. Diatas, Leo memperingatkan Naya atas sikap Naya yang acuh dan kurang ajar terhadap upacara tersebut. Saat Naya dan Leo hampir berciuman, lampu mati tepat saat ayam yang digunakan sebagai prosesi ritual meninggal. Dalam kegelapan, Naya kehilangan Leo yang mencari Ibunya, dan Naya yang mencari di bawah, melihat seorang wanita penari Jawa berada di tengah aula yang seharusnya dipenuhi sesajen dan keluarga Naya yang menyaksikan pencucian keris. Naya sendiri yang dengan bantuan cahaya ponselnya, terus menerus melihat penampakan arwah leluhurnya yang tidak terima dihina keturunannya sendiri. Naya yang ketakutan, ternyata terperangkap dalam ilusi yang dibuat oleh para leluhurnya. Sementara tubuh Naya, kerasukan dan menari ditengah aula seperti yang Naya lihat didalam ilusinya.
Peeper
- Sutradara: Ray Nayoan
- Produser: Syarika Bralini, Nanung Nugroho
- Penulis: Ray Nayoan
- Pemeran: Wiwid Gunawan, Epy Kusnandar, Tiara, Ara, Supri 'Tornado', Pak Merdeka
- Musik: Handy Rizal, Aghi Narottama Gumay, Bemby Gusti
- Penyunting: Ramatyo Wicaksono
Plot
Bambang (Epy Kusnandar) adalah seorang pria yang bertugas sebagai petugas kebersihan / cleaning service yang sangat gemar dengan hobi (voyeur), dimana ia sangat mencintai dan menikmati keindahan tubuh wanita melalui lubang intip. Suatu hari ia mengunjungi sebuah teater yang menyuguhkan pertunjukan wayang orang. Bambang diberikan tiket gratis oleh seorang pengelola teater itu, dan menonton pertunjukan tentang Sarpanaka (Wiwid Gunawan). Bambang terpikat dengan gemulai dan misteriusnya penari Sarpanaka dan ingin sekali menikmati keindahan tubuh sang penari wanita tersebut. Setelah pertunjukan selesai, Bambang menyelinap ke belakang panggung dan mengintip kamar ganti wanita itu. Bambang yang lengah sejenak, kaget melihat wanita itu menghilang. Pintu tidak dikunci dan Bambang masuk ke kamar itu, dan menemukan bahwa kamar yang dikiranya kosong itu menyimpan bola-bola mata yang diawetkan. Sebelum ia sempat kabur, penari wanita misterius itu ternyata bersembunyi di balik pintu dan mengunci pintu. Bambang terhipnotis oleh gerakan sensual wanita misterius dan jadi terduduk setengah sadar. Lalu wanita itu mengenakan topeng Jawa dan kuku palsu panjang yang digunakan sebagai ornamen pertunjukan wayang, dan mencungkil mata Bambang. Hal itu disaksikan oleh pengelola teater yang memberikan tiket kepada Bambang, karena ialah yang menjadi dalang pencari korban sang wanita misterius. Wanita misterius itu ternyata mendapatkan kecantikan dan kemolekan tubuh dengan mengambil mata milik pria-pria yang menyukai kemolekannya.
The List
- Sutradara: Robby Ertanto
- Produser: Syarika Bralini, Nanung Nugroho
- Penulis: Brian Yuzna
- Pemeran: Fauzi Baadila, Shanty, Prisia Wulansari, Ahmad Syaeful Anwar
- Musik: Aghi Narottama Gumay, Bemby Gusti
- Penyunting: Dorry
Plot
Andre (Fauzi Baadila) menemukan dirinya mulai terganggu oleh ilmu santet aneh yang dikirim oleh mantan pacarnya yang pencemburu, Sarah (Shanty). Sarah yang dendam kepada Andre membayar seorang Dukun (Ahmad Syaeful Anwar) yang disewa Sarah untuk menghukum Andre dalam serentetan adegan serangan ilmu hitam yang lucu namun menyeramkan. Sarah meminta dukun tersebut agar ia bisa melihat Andre dan supaya Andre bisa melihat Sarah juga. Dan demikianlah yang terjadi, Sarah melihat Andre dalam pantulan air sang Dukun dan Andre melihat Sarah dengan TV-nya. Saat Andre akhirnya sekarat oleh seekor kalajengking yang memasuki kepalanya, Andre berkata bahwa ia juga menyewa dukun juga. Sebelum Sarah mengerti maksudnya, Andre meninggal secara mengerikan. Sarah tiba-tiba mendapati perutnya diisi kelabang dan juga mati secara kesakitan dan tidak kalah mengerikan. Dalam catatan sang Dukun, tertulis di akhir catatan santet yang bertuliskan "serangan kelabang". Ternyata Andre telah membayar dukun yang sama untuk mencelakai Sarah.
The Rescue
- Sutradara: Raditya Sidharta
- Produser: Raditya Sidharta (Pendulum Filmworks), Syarika Bralini, Nanung Nugroho
- Penulis: Raditya Sidharta
- Pemeran: Eva Celia, Ananda George, Tegar Satrya, Sogi Indra Dhuaja, Reuben Elishama, Norman Rivianto Akyuwen
- Musik: Handy Rizal, Aghi Narottama Gumay, Bemby Gusti
- Penyunting: Reuben Tourino
Plot
Ledakan "Laboratorium Namro-4" di Jakarta membuat sebuah virus aneh menyebar dengan ganas, membuat Jakarta diambang kehancuran dan menjadikannya kota mati yang secara resmi dikarantina. Jakarta kini dipenuhi sekelompok 'manusia' haus darah yang memburu semua makhluk yang bergerak untuk dimangsa. Tim Gegana dikirim ke kota Jakarta dalam sebuah Operasi Penyelamatan untuk mencari sisa-sisa manusia yang belum terjangkit. Gadis (Eva Celia) dan Anton (Sogi Indra Dhuaja)adalah warga sipil yang berhasil ditemukan oleh tim Gegana yang turun dalam operasi tersebut, yaitu Antariksa (Reuben Elishama), Ngurah Rai (Ananda George), dan Hatta (Tegar Satrya). Cerita ini menceritakan usaha tim tersebut untuk keluar dari sebuah gedung yang menjadi sarang ribuan "manusia ganas" ke gedung lain yang menjadi titik penjemputan helikopter penyelamat. Hatta meninggal dalam perjalanan tersebut, sementara Anton dan Antariksa yang berpencar dari lainnya, berhasil sampai duluan ke tempat tersebut. Gadis dan Ngurah Rai hampir sampai ke tempat itu, tetapi seorang manusia terinfeksi menyerang dan menggigit Ngurah Rai secara tiba-tiba. Antariksa berhasil menghalau manusia ganas itu dan dalam kesedihannya terpaksa membunuh Ngurah Rai yang telah terinfeksi virus. Antariksa, Anton, dan Gadis mendengar suara helikopter datang, dan naik ke helikopter tersebut, tanpa menyadari bahwa mata Gadis memancarkan warna aneh yang mengindikasikan bahwa dia juga telah terjangkit virus ganas tersebut.
Dara / Darah
- Sutradara: The Mo Brothers
- Produser: The Mo Brothers, Revelino Gerungan, Tia Hasibuan, Vorestian Vaya
- Penulis: The Mo Brothers
- Pemeran: Shareefa Daanish, Mike Muliadro, Dendy Subangil, Ruli Lubis
- Musik: Aghi Narottama Gumay, Bemby Gusti, Ramondo Gascaro
- Penyunting: Herman Kumala Panca
Segmen Dara pada tahun 2010, dirilis dalam sebuah film horor fitur dengan judul "Rumah Dara" dengan Shareefa kembali sebagai tokoh antagonis utama yang sama.
Plot
Dara (Shareefa Daanish) adalah seorang juru masak sekaligus pemilik sebuah restoran mahal. Perawakan Dara yang anggun dan cantik membuat banyak pria tertarik dan datang ke rumahnya. Adjie (Mike Muliadro), Eko (Dendy Subangil), dan Rama (Ruli Lubis) datang di waktu yang hampir bersamaan, padahal Dara sudah mengatur mereka untuk datang di malam berbeda. Adjie yang memang direncanakan datang malam itu oleh Dara, diberi obat tidur dan dikurung di kamar jagal yang berisi potongan-potongan tubuh manusia. Sebelum Dara sempat menghabisinya, Eko datang dan membuat Dara terpaksa meniggalkan Adjie dalam keadaan terikat tak berdaya. Eko pun disediakan makan malam oleh Dara. Dalam suasana tak terduga, Rama pun juga datang dan juga dihidangkan makan malam oleh Dara. Musik klasik mengiringi pembicaraan mereka berdua, tapi, Adjie berhasil melepas penutup mulutnya dan tentunya berteriak minta tolong di tengah proses melepaskan diri itu. Hal itu membuat Eko curiga, saat ia berdiri, Dara yang sudah menyiapkan banyak senjata dibawah meja makan, mengambil golok dan menggorok leher Eko hingga Eko menggelepar di lantai, sementara Rama hanya terduduk mati kutu karena ketakutan.
Adjie berhasil keluar dari kamar dan menyaksikan bagaimana Rama dipenggal oleh Dara secara mengerikan. Adjie tak dapat lari meninggalkan rumah tersebut karena Dara sedang mengeksekusi Rama di satu-satunya pintu keluar. Adjie terpaksa bersembunyi di kamar jagal yang menjadi tempat pertama ia disekap. Dara pun kembali ke kamar jagalnya dan disana terjadi serang-serangan menakutkan oleh Dara, namun Adjie berhasil kabur meninggalkan sebilah pisau tertancap di tangan Dara yang berteriak kesakitan dengan mengerikan. Adjie pun berhasil keluar dari rumah Dara dan bersiap menyalakan mobil, namun kuncinya terjatuh ke bawah. Saat itu Dara tiba-tiba muncul dan mengayunkan gergaji mesin ke tubuh Adjie dengan sadis dan membunuhnya. Film diakhiri dengan Dara kembali di restoran larisnya. Dara berjalan ke belakang restorannya untuk mengambil stok daging yang ternyata adalah daging manusia. Dara pun tersenyum menakutkan saat melihat semua pelanggan restorannya tampak menikmati hidangan dagingnya, dan berjalan seiring latar film menjadi hitam, dan Dara tersenyum tersungging menghadap penonton.
Catatan produksi
- Lagu tema untuk film Takut berjudul "Likantropi Diri" yang ditulis oleh Aghi Narottama Gumay, dibawakan oleh grup musik rock Indonesia Koil dan Shanty, penyanyi Indonesia sekaligus aktor dalam segmen The List.
Pranala luar
- Situs resmi film Takut
- Pemeran dan Kru film Takut
- Mencari Sumber Baru Rasa Takut di Kompas.com 16/11/08.
- Ulasan di Blitzmegaplex
Referensi
- ^ TAKUT - Faces of Fear di INAFF.com, diakses 16 Agustus 2009
- ^ TAKUT - Faces of Fear 6 Cerita, 7 Sutradara, 1 Jerit
- ^ International Film Festival Rotterdam 2009, diakses 16 Agustus 2009
- ^ Takut di Indonesian Film Festival, Melbourne, Australia
- ^ Takut di Indonesian Film Festival, Melbourne, Australia
sumber : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
0 komentar:
Posting Komentar